Tips Penulisan Buku Pesantren
Dengan Komputer
Oleh: Much. Machfudz
IT dan Pesantren
Pada masa sekarang IT seharusnya bukan menjadi hal baru atau momok bagi kalangan
pesantren. Bahkan dengan IT, pesantren bisa mengambil manfaat di samping harus
membendung pengaruh negatifnya.
Bentuk perkembangan IT yang ada semisal internet dan komputer harusnya menjadi salah
satu alat pengembangan pondok pesantren dari sisi manajemen maupun khazanah keilmuan
pesantren.
Untuk internet, pesantren bisa memanfaatkannya sebagai media promosi yang tanpa
batas.
Untuk komputer, pesantren bisa memanfaatkannya untuk menata manajemen berbasis IT
dan untuk menghasilkan produk-produk pesantren seperti kitab atau buku.
Mengapa Buku…?
Bukan internet
Pembahasan kali ini lebih kepada pemanfaatan IT dalam bentuk pengembangan bukubuku
pesantren karena lebih praktis dari pada internet. Untuk menggunakan internet kita harus
punya komputer dan jaringan internet, kalau tidak kita harus ke warnet dengan membawa
bekal …. (uang).
Sedangkan buku, santri bisa membeli atau meminjam teman. Buku bisa dibawa dan dibaca
kapan saja. Ditambah lagi konten yang ada dalam buku lebih bisa dipertanggungjawabkan
daripada yang terdapat dalam internet.
Bukan ‘Kitab’
Istilah yang digunakan dalam judul adalah ‘buku’ bukan ‘kitab’. Ini dikarenakan
pertimbangan buku lebih bersifat umum, dan kitab sudah termasuk di dalamnya. Karena
bersifat umum, santri juga bisa menciptakan karya umum seperti komik dan sejenisnya dengan
menyisipkan unsur agama. Sehingga santri mampu menyajikan karya berupa buku bagi
pondoknya kalau memang belum mampu membuat ‘kitab’ yang berbahasa arab.
Ilmu dan penulis akan kekal karena buku
Seorang imam besar seperti Imam al-Ghozali tidak mungkin terkenal tanpa adanya
peninggalan buku-buku beliau. Begitu juga ulama-ulama yang lain.
Buku yang baik akan menjadi amal jariyah dan sumber ilmu yang bermanfaat yang
pahalanya tidak akan pernah putus sampai kapanpun.
Buku Pesantren
Buku Klasik
Buku atau kitab klasik memang tetap menjadi rujukan pesantren setelah al-Qur`an. Karyakarya
ulama dahulu memang terbukti memiliki isi yang belum bisa tertandingi.
Penggunaan buku-buku tersebut harus tetap dijaga agar generasi berikutnya tidak
kehilangan jejak sehingga tersesat dalam memahami agama.
Buku Kontemporer
Masih jarang pesantren yang mengembangkan khazanah keilmuan dengan memunculkan
karya-karya yang bisa menjawab perkembangan dan tantangan zaman. Hal ini disebabkan
masih lemahnya budaya menulis.
Padahal dengan menulis buku pesantren kita bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti;
· Mengimbangi gencarnya buku-buku aliran keras yang cenderung meresahkan
umat
· Menjadi karya yang tidak akan hilang ditelan masa
· Kalau sudah berbentuk buku, mampu menambah pemasukan bagi pesantren
sehingga bisa lebih mensejahterakan para pengurus…..he
Terlebih apabila pesantren bisa menyajikan kitab-kitab klasik dengan tampilan yang lebih
bagus sehingga mudah dan nyaman dikonsumsi oleh santri zaman sekarang…
Komponen Umum Buku Pesantren
Pada umumnya buku pesantren memiliki komponen yang sering dijumpai seperti al-
Qur`an, hadits, nama kitab, nama a’lam, catatan kaki (angka), syair, dan teks pegon (sebagian
daerah). Pada buku pesantren terbitan lama biasanya tidak begitu memperhatikan penulisan
komponen tersebut. Jadi apabila ingin menulis ulang buku pesantren sebaiknya kita
memperhatikan hal penulisan komponen tersebut sesuai kaedang yang umum berlaku.
Al-Qur`an
Penulisan al-Qur`an sebaiknya di dalam kurung bunga ‘ ’ menggunakan font
standar untuk rosm utsmani seperti QCF_P (dalam software Mushaf Madina),
KFGQPC
Uthman, me_quran, dan sebagainya kemudian diakhiri dengan keterangan surat dalam kurung
kotak ‘[…]’.
Hal ini perlu diperhatikan mengingat penulisan al-Qur`an berbeda dengan penulisan teks.
Hadits Nabi
Biasanya penulisan hadits menggunakan font tebal diapit tanda “)…*” seperti contoh;
((...قال النبي صلى الله عليه وسلّم : (( إنّما الأعمال باِالنِّيَّاتِ
Nama kitab dan a’lam
Penulisan nama kitab sama seperti penulisan hadits hanya saja font tidak ditebalkan.
Sedangkan a’lam (nama tokoh) biasanya ditulis dengan font yang berbeda*, seperti contoh;
قال السيوى في :((الأصباه و النضائر
* tujuan penggunaan ini adalah mempermudah pencarian nama apabila diperlukan.
Catatan Kaki atau Angka
Beberapa kitab pesantren terkadang menggunakan catatan kaki. Untuk mempermudah
pembaca mengenali tulisan biasanya kitab kontemporer menggunakan tanda kurung ‘(…)’
pada nomor catatan kaki dan angka. Hal ini akan membantu untuk membedakan mana angka
dan mana titik. Bandingkan dua contoh ini;
كتاب الطهارة (٣٠٠/١). - كتاب الطهرة ٣٠٠/١
Syair
Syair atau nazhom pasti akan banyak menghiasi buku-buku pesantren. Untuk menulis syair banyak santri yang belum tahu caranya. Sebab apabila syair ditulis secara manual maka akan terkesan kurang rapi. Ada software yang sangat membantu santri dalam menulis syair di komputer yaitu ( منظم الأبيات الشعرية )
Jika anda belum mempunyai software/perangkat lunak ini, silahkan Download di
SINI
Arab Pegon
Untuk sebagaian pesantren terkadang menggunakan
kitab dengan tulisan arab pegon. Meskipun belum ada standar umum penulisan arab pegon,
namun penggunaannya cukup membantu santri agar terbiasa membaca huruf arab.
Penulisan arab pegon tidak masalah apabila menggunakan tulisan tangan. Namun
penulisan dengan komputer, masih banyak santri yang belum mengetahui caranya. Namun tak
perlu khawatir…..
Di internet sudah tersebar software untuk menulis arab pegon sehingga membantu santri
untuk menyelesaikan karyanya yang berbahasa daerah namun menggunakan teks arab.
Font yang digunakan untuk menulis arab pegon biasanya
scheherazade atau ‘Arab
pegon’.
NB:
Untuk menulis tanda ( − )*) di MS Word silahkan pergunakan fasilitas auto correct.
Sedangkan untuk menampilkan nomor catatan kaki menggunakan ‘(…)’ kita membuatnya
secara manual kecuali apabila menggunakan Adobe Indesign. Jika anda ingin download
poem atau
add-ins untuk MS Word, silahkan download
DI SINI.
Tahap Penulliisan Buku Pesantren
Menulis Naskah
Naskah bisa berupa teks latin, arab, maupun campuran. Namun yang terpenting adalah
mengikuti kaedah yang umum dipergunakan dan konsisten termasuk penulisan komponen di
atas.
NB:
Untuk menulis teks latin, kita tidak begitu banyak menemukan kesulitan. Namun untuk
teks arab, di samping harus mengetahui kaedah penulisan arab (imla`) yang umum ada juga
kaedah lain yang harus diperhatikan seperti;
· Penulisan tarkib syibhu jumlah dan jar majrur usahakan jangan terpisah atau
halaman. Ini bisa disiasati dengan menekan ‘Cntrl+Shift+Space’ di tengah
tarkib yang telah diblok
· Penulisan kata yang hanya satu huruf harus disambung dengan kata
berikutnya
· Penulisan angka diusahakan tidak berdiri sendiri dalam satu baris sebuah
paragraf kecuali menjadi sebuah judul atau ‘display’
Edit Naskah
Proses edit naskah ada dua macam;
· Edit tampilan (layout) dilakukan oleh yang berkompeten di bidang tersebut.
Langkah ini bertujuan membuat sebuah naskah yang enak, jelas, dan nyaman
dibaca
· Edit isi (tashih) dilakukan oleh orang yang benar-benar menguasai bidang dari
tema tulisan buku seperti ustad senior atau kyai di pondoknya. Langkah ini
sangat penting mengingat isi sebuah buku pesantren biasanya ada keterkaitan
dengan masalah keagamaan.
Cetak Buku
Ini merupakan proses yang sangat penting. Buat apa memiliki tulisan banyak namun tidak
tertuang dalam bentuk buku.
Contoh :
كتاب : تفسير القران العظيم لا بن طثير (١/٣٠) ...وقال إبن المبارك : الرحمن إذا سئل أعطى, والرحيم إذا لم يشأل يغضب. وهذا كما جاء في الحديث الذي رواه الترمذي و إبن ماجه من حديث أبي صالح الفارسي الخوزي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : رسول الله صلى الله عليه وسلّم ((مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهِ يَغْضَبْ عَلَيْهِ)). وقال بعض الشعراء
NB :
*Seandainya terjadi kesalahan pada link download di atas, klik saja langsung
DI SINI, tapi harus login Facebook terlebuh dahuli
